Toyota All New Raize TSS
Toyota All New Raize |
Melanjutkan artikel sebelumnya mengenai Toyota All New Raize Turbo, kali ini kami akan membahas mengenai fitur canggih yang disematkan pada varian Raize 1.0T CVT GR SPORT TSS. Seperti sudah dibahas sebelumnya, Raize 1.0T CVT GR SPORT adalah varian Toyota Raize yang mengusung mesin 1KR-VET 998 cc Turbo yang mampu menyemburkan daya hinggal 98 PS pada 6000 rpm dan torsi maksimum hingga 14.3 kgm pada 2400-4000 rpm. Varian "GR SPORT" merupakan varian bernuansa sporty baik dari sisi asesoris maupun fitur-fitur yang disematkan.
Seperti sudah dibahas dalam artikel sebelumnya, keluarga Toyota All New Raize 1.0T CVT GR SPORT memiliki sejumlah fitur tambahan yang membedakan dari varian Raize Turbo 1.0T G CVT seperti:
- Paddle shift pada roda kemudi untuk "memaksa" transmisi CVT berpindah ke gigi yang lebih rendah atau tinggi. Fitur ini sangat berguna dalam beberapa kondisi berkendara seperti ketika menyusul kendaraan lain di jalanan menanjak.
- Perceptive auto headlight yang secara otomatis akan menyesuaikan kekuatan pencahayaan lampu utama (headlamp) dengan tingkat pencahayaan di luar mobil (ambient light).
Toyota Safety Sense (TSS)
TSS alias Toyota Safety Sense adalah fitur tambahan yang membawa tingkat keamanan dalam berkendara Toyota Raize ke level yang lebih tinggi. Apa sajakah fitur-fitur TSS yang digadang-gadang sebagai fitur tercanggih pada Toyota Raize ini, simak penjelasannya di sini.
Lane Departure Assist with Steering Control
Sebagian dari Anda barangkali pernah mengalami kesulitan mempertahankan kendaraan tetap berada di jalurnya (di antara dua marka jalan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya gangguan dalam mempertahankan posisi kemudi, misalnya ketika sedang memindahkan tuas transmisi, mengantuk, mengganti saluran radio, mengambil minum, atau gangguan dari penumpang seperti anak-anak.
Gangguan seperti ini pada kecepatan rendah tidak terlalu jadi masalah. Walaupun begitu pada kecepatan tinggi, gangguan ini menjadi sangat berbahaya. Goyangan kecil saja pada pengemudi bisa berakibat kendaraan keluar jalur dan menyenggol kendaraan lain yang berada di kiri/kanan mobil Anda.
Dengan Lane Departure Assist, Anda akan memperoleh peringatan berupa suara (audible alert) apabila kendaraan Anda akan memotong marka jalan sementara fitur steering control akan memberikan steering assist berupa "perlawanan lembut" (slight steering force) pada kemudi untuk mengembalikan mobil pada jalurnya.
Lalu bagaimana kalau kita memang sungguh-sungguh akan berpindah jalur? Anda tidak perlu khawatir akan hal ini, karena fitur ini tidak akan aktif apabila Anda mengaktifkan lampu sen sebelum berpindah jalur.
Menarik bukan? Apabila ingin mengetahui fitur ini lebih lanjut, silakan mengunjungi website Toyota Canada melalui tautan ini.
Pedal Misoperation Control
Pernahkan Anda parkir menghadap tembok? Tahukah Anda bahwa sejumlah pengemudi terkadang secara tidak sadar menginjak pedal gas secara berlebihan ketika sedang parkir alih-alih menginjak pedal rem? Hal ini tentunya akan menyebabkan kerusakan fatal pada kendaraan akibat menabrak tembok. Lebih celaka lagi, apabila Anda parkir di tempat parkir bertingkat sementara tembok tempat parkir yang tertabrak tidak cukup kuat sehingga mobil dapat meloncat ke luar dan jatuh dari ketinggian?
Dengan fitur ini, Raize akan mendeteksi hambatan dalam jarak tiga (3) meter di depan, misalnya berupa tembok, melalui sensor yang dipasang di kaca depan. Ketika mendeteksi hambatan ini, sementara Anda secara tidak sadar malah membejek gas, maka sistem komputer (ECU) akan secara otomatis menghentikan kendaraan.
Pre-Collision System
Dari namanya, Anda tentu sudah menebak bahwa fitur ini adalah untuk menghindarkan mobil dari tabrakan depan (frontal collision). Fitur ini menggunakan sensor berupa kamera dan sistem radar yang mendeteksi mobil di depan Anda. Selanjutnya, sistem komputer akan memperkirakan kemungkinan terjadi tabrakan depan berdasarkan jarak mobil di depan serta laju mobil Anda. Selanjutnya, sistem akan memberikan peringatan pada pengemudi untuk memberikan jarak yang cukup terhadap mobil di depan.
Adaptive Cruise Control
Ketika berkendara jarak jauh di jalan tol, Anda barangkali pernah merasakan rasa jenuh dan mengantuk (fatigue) yang luar biasa akibat mengikuti mobil di depan dengan kecepatan yang sama secara terus-menerus dan dalam jangka waktu lama. Akibat fatigue, Anda akan kehilangan konsentrasi atau tertidur singkat (microsleep) yang membuat Anda tidak mampu mengantisipasi perubahan kecepatan kendaraan di depan, misalnya pada kasus pengereman mendadak yang berujung pada tabrakan beruntun akibat mobil di belakan terlambat mengantisipasi.
Beberapa orang secara kurang bijaksana memberikan saran untuk melakukan sedikit zig-zag di jalanan atau melakukan pengereman mendadak agar mata kita sedikit melek karena kaget. Saran itu tentunya malah bisa berujung pada bahaya yang lebih besar. Apabila mobil Anda belum dilengkapi Adaptive Cruise Control, ada baiknya Anda meminggirkan kendaraan terlebih dulu ke rest area guna mengistirahatkan mata dan pikiran sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Dengan, Adaptive Cruise Control, mobil akan mempertahankan jarak aman dengan mobil di depannya. Artinnya, mobil akan melakukan pengereman dan penambahan kecepatan secara otomatis untuk menjaganya dalam jarak terdekat yang paling aman.
Walaupun begitu, apabila terlalu mengantuk untuk mengemudi, sebaiknya Anda menepikan kendaraan dulu di rest area untuk beristirahat - sekalipun mobil Anda sudah dilengkapi dengan Adaptive Cruise Control. Gangguan lalu lintas bukan hanya berasal dari mobil di depan yang mengerem mendadak tetapi juga dari mobil di kanan, kiri, maupun belakang Anda. Selain itu, gangguan lain mungkin timbul dari kondisi dan kontur jalanan. Semua itu tidak dapat diantisipasi oleh Adaptive Cruise Control dan sepenuhnya tergantung pada kebugaran dan kesiapsiagaan kondisi pengemudi.
Front Departure Alert
Pernahkan Anda merasa kesal ketika melihat kendaraan di depan Anda tidak segera maju ketika lalu lintas di depannya sudah kosong, misalnya di lampu merah atau dalam kondisi macet? Dengan adanya fitur ini, Anda akan mendengar peringatan dari sistem ketika mobil di depannya sudah mulai bergerak sementara Anda sedang asyik melakukan aktivitas lain seperti main HP atau mengobrol dengan rekan. Fitur ini barangkali kurang berguna apabila mobil berada paling depan di lampu merah, karena tidak ada mobil lain lagi di depan mobil Anda.
RCTA BSM
RCTA BSM adalah singkatan untuk "Rear Cross Traffic Alert (RCTA) & Blind Spot Monitor (BSM)". Dengan bantuan radar, fitur RCTA akan mendeteksi mobil yang melaju dari arah samping belakang ketika Anda melakukan parkir secara mundur. Sensor mundur yang terpasang hanya mampu mendeteksi objek di belakang mobil tetapi tidak mampu mendeteksi objek yang berada di samping belakang yang berpotensi menabrak bagian belakang mobil dari arah samping ketika sedang parkir secara mundur.
Sementara itu fitur BSM akan mendeteksi kendaraan lain di bagian belakang/samping mobil Anda yang tidak terlihat oleh kaca spion ketika sedang melaju di jalan raya. Selanjutnya, objek yang tidak terdeteksi oleh kaca spion tetapi terdeteksi oleh
Blind Spot Monitor |
Selanjutnya, objek yang terdeteksi akan ditunjukkan secara visual pada kaca spion kendaraan seperti tampak pada illustrasi di atas.
Canggih bukan? Fitur TSS akan menunjang keselamatan dan kenyamanan Anda saat berkendara. Walaupun begitu, keselamatan berkendara tetap ada di tangan Anda. Dengan demikian, seluruh fitur ini tetap harus ditunjang pengemudi yang terampil, siaga mengantisipasi kemungkinan gangguan dalam perjalanan, dan penuh kehati-hatian.
Semoga bermanfaat!
Sumber:
(Sekian)
Komentar
Posting Komentar