Lumens dan Kelvin pada Lampu
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1879 oleh Thomas Alva Edison, perkembangan teknologi lampu listrik mengalami kemajuan yang sangat pesat. Sampai tahun 2021 ini, kita mengenal beberapa jenis lampu listrik yang lazim dijual di pasaran.
- Lampu pijar (incandescent),
- Lampu halogen (tungsten halogen),
- Lampu neon atau dikenal juga sebagai TL (Fluorescent lamp) dengan bentuk tabung panjang,
- Lampu compact fluorescent lamp (CFL) yang mirip dengan lampu TL tetapi bentuk tabungnya pendek atau berpilinan (sprial),
- Lampu LED yang banyak dijual di pasaran belakangan ini.
Aneka Ragam Lampu (sumber: Intisari) |
Walaupun beraneka ragam, pada dasarnya seluruh tipe lampu tersebut diukur dan dibedakan berdasarkan tingkat pencahayaan (lumens) dan temperatur cahaya (kelvin).
Tingkat Pencahayaan (Lumens)
Lumens berasal dari kata dalam bahasa Latin Lux yang berarti cahaya atau sinar. Lumens (lm) digunakan sebagai satuan ukuran untuk jumlah cahaya terlihat yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam suatu saat seperti dikutip dari Wikipedia sebagai berikut:
The lumen (symbol: lm) is the SI derived unit of luminous flux, a measure of the total quantity of visible light emitted by a source per unit of time. Luminous flux differs from power (radiant flux) in that radiant flux includes all electromagnetic waves emitted, while luminous flux is weighted according to a model (a "luminosity function") of the human eye's sensitivity to various wavelengths. Lumens are related to lux in that one lux is one lumen per square metre.
Untuk mudahnya, kita dapat memahami lumens sebagai tingkat kekuatan pencahayaan, dimana 1 lumens (1 lm) kurang lebih setara dengan kekuatan cahaya dari satu batang lilin yang dinyalakan. Apabila Anda ingin memahami lebih dalam mengenai lumens ini, Anda bisa membaca artikel mengenai Lumens di Wikipedia.
Perbedaan tingkat pencahayaan lampu dan daya yang dipergunakan dapat dilihat dalam tabel di bawah (diambil dari Farreys.com)
Tingkat Pencahayaan Lampu (sumber: Farreys.com) |
Untuk memperoleh tingkat pencahayaan sebesar 220 lm, kita akan memerlukan daya listrik sebesar 25W untuk lampu pijar, 18W untuk lampu halogen, 6W untuk lampu CFL, dan hanya 4W untuk lampu LED. Dengan demikian, perkembangan teknologi lampu listrik makin mengefisienkan penggunaan daya listrik.
Temperatur Warna (Kelvin)
Ketika melihat kotak pembungkus lampu CFL atau LED, Anda mungkin sering melihat tulisan "Warm", "Cool Daylight". Ketika membeli lampu tersebut, beberapa pedagang bahkan menanyakan lagi kalau-kalau pilihan Anda salah. Mereka tak segan-segan menyalakan lampu pilihan Anda untuk membuktikan bahwa lampu bekerja dengan baik sekaligus juga untuk memastikan bahwa temperatur warna yang Anda pilih sudah tepat.
Sejauh ini, Anda mungkin hanya mengetahui bahwa lampu CFL dan LED memiliki dua warna yang berbeda yaitu kuning (seperti lampu pijar) dan putih (seperti lampu TL). Walaupun tidak terlalu salah, ada baiknya Anda memahami mengenai temperatur warna agar tidak salah pilih.
Temperatur Warna (Sumber: LedLightingWholesaleInc) |
Tulisan pada kotak lampu yang Anda beli sebetulnya menggambarkan tingkat temperatur warnanya. Kebanyakan produsen lampu juga menuliskan temperatur warna dalam satuan Kelvin pada kotak pembungkus untuk memberikan informasi yang lebih rinci.
Sebagai contoh, lampu CFL/LED "Cool Daylight" dari Phillips memiliki temperatur warna 6500K. Sementara lampu "White" biasanya memiliki temperatur warna 5000K. Sementara lampu dengan nuansa lampu pijar/Warm biasanya memiliki temperatur warna 2700K.
Nah, mulai saat ini Anda tidak perlu bingung lagi mengenai informasi yang tertulis pada kotak lampu dan sekaligus juga terhindar dari kesalahan dalam memilih temperatur warna lampu yang membuat lampu tersebut menjadi tidak matching dengan pencahayaan atau warna interior rumah Anda.
Semoga bermanfaat!
Sumber:
(Sekian)
Komentar
Posting Komentar