Kunci Jawaban TTS Asah Otakmu Indoesia Kunci Jawaban Tatarucingan Sunda Kunci Jawaban Tebak Siapakah Aku Kunci Jawaban Tebak Gambar Komplit (Jams Studio) Kunci Jawaban Tebak-tebakan 2020 - Tebak Kata (Jams Studio) Kunci Jawaban Asah Otak Tebak Siapa Aku (KeySurya)
Kunci Jawaban TTS Asah Otakmu Indoesia Kunci Jawaban Tatarucingan Sunda Kunci Jawaban Tebak Siapakah Aku Kunci Jawaban Tebak Gambar Komplit (Jams Studio) Kunci Jawaban Tebak-tebakan 2020 - Tebak Kata (Jams Studio) Kunci Jawaban Asah Otak Tebak Siapa Aku (KeySurya)

Tips Kesehatan: Membasmi Nyamuk Penyebar Virus Zika

Baca juga:
Pengalaman Wisata ke Rumah Stroberi
Pengalaman Menginap di Taman Safari Lodge Hotel Cisarua
Pengalaman Berwisata ke Taman Bunga Wiladatika Cibubur
Pengalaman Berwisata ke Jendela Alam Lembang

Saya yakin, Anda sudah pernah mendengar mengenai bahaya penyebaran virus Zika yang dibahas di berbagai media akhir-akhir ini. Infeksi yang diakibatkan oleh virus ini tidak terlalu berbahaya untuk orang dewasa maupun anak-anak sekalipun. Gejalanya mirip seperti demam yang disebabkan karena flu yang akan sembuh dengan sendirinya sesudah dilumat oleh sistem kekebalan tubuh. 

Walaupun begitu, para peneliti pada saat ini sedang melihat kemungkinan hubungan antara infeksi virus Zika pada Ibu yang sedang mengandung dengan potensi bayi yang dilahirkan mengalami gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan ukuran otaknya lebih kecil dari ukuran otak rata-rata bayi yang sehat. Gangguan ini dikenal dengan sebutan microcephaly.

Virus Zika (Wikipedia)

Seperti dilansir situs Central for Disease Control and Prevention (http://www.cdc.gov), pada beberapa kasus di Brazil, infeksi virus ini berhubungan dengan kemunculan sindrom Guillain-Barre, yaitu suatu kondisi yang sangat jarang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf penderita sindrom tersebut.

Penyebar utama virus ini adalah musuh lama kita yaitu nyamuk demam berdarah. Nyamuk Aedes Aegypti, selain bertanggung jawab pada penyebaran penyakit DBD dan Chikunguya, juga bertanggung jawab pada penyebaran virus Zika. 

Masa inkubasi ekstrinsik virus Zika di dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti adalah 10 hari. Artinya, virus Zika memerlukan waktu 10 hari untuk berkembang di dalam tubuh nyamuk hingga dapat menulari korban berikutnya (manusia, hewan, termasuk nyamuk lainnya) - sumber Wikipedia.

Saya tidak akan membahas lebih lanjut mengenai bahaya virus ini dan teknis penyebarannya. Anda dapat membaca sejumlah artikel di Internet mengenai virus ini yang ditulis oleh para ahli. Kali ini, saya hanya ingin mengulang lagi tindakan pencegahan apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kecepatan penyebaran virus Zika ini dengan cara membasmi dan mengurangi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti. 

Berikut ini beberap tips membasmi dan mengurangi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti yang pernah saya bahas dalam tulisan mengenai membasmi nyamuk demam berdarah beberapa waktu lalu.

Identifikasi Lokasi-lokasi dimana Air Tergenang

Di sekitar Anda, tentunya ada banyak lokasi air tergenang, entah yang sifatnya sengaja maupun tidak disengaja.

Salah satu contoh genangan air yang dibuat dengan sengaja adalah kolam, bak mandi, aquarium, air dalam ember, dll. Tutuplah tempat-tempat tersebut dan kuraslah secara berkala.

Genangan air yang tidak disengaja cenderung lebih berbahaya karena tidak pernah diperhatikan keberadaanya. Contoh genangan air yang tidak disengaja adalah air di pot bunga, tempat penadah air yang terbuang pada dispenser, air di wadah-wadah tak terpakai, air di parit yang tidak mengalir, dll. Cobalah berkeliling rumah untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi genangan air jenis ini dan buanglah air yang tergenang dengan segera, balikkan wadah-wadah air yang tidak terpakai, bersihkan parit yang menggenang, dll.


Aedes
Apabila memungkinkan Lakukan Fogging

Hubungilah pengurus RT/RW di tempat Anda dan sampaikan usulan Anda untuk melakukan fogging secara berkala. Tentunya Anda harus bersiap menghadapi penolakan karena fogging bagi beberapa lingkungan mungkin tidak mudah/murah untuk dilakukan.

Bersihkan Lemari Pakaian

Lemari pakaian atau tumpukan pakaian adalah salah satu tempat favorit nyamuk Aedes untuk bersembunyi. Kibas-kibaskan pakaian dan tutup lemari pakaian apabila tidak digunakan.

Pangkas Tanaman yang Terlalu Lebat
Tanaman adalah salah satu tempat tinggal favorit nyamuk. Pangkas daun-daun/ranting yang sudah terlalu lebat agar jangan dijadikan tempat tinggal nyamuk. 

Tanamlah Tanaman yg Tidak Disukai Nyamuk

Bunga Lavender dan beberapa tanaman lainnya dapat mengusir dan mencegah nyamuk berkembang biak. Tidak ada salahnya Anda mencoba untuk menanam tanaman jenis ini, selain untuk mengusir nyamuk juga untuk memperindah taman/ruangan Anda.
Gunakan Kelambu

Nyamuk Aedes biasanya beredar pada siang hari. Gunakan kelambu pada saat tidur siang. Tentunya Anda juga dapat tetap menggunakan kelambu pada saat tidur malam untuk menghindari gigitan nyamuk jenis lain yang berkeliaran pada malam hari.

Gunakan Pengusir Nyamuk atau Mosquito Trap

Ada beberapa produk pengusir nyamuk yang menggunakan frekuensi tertentu untuk mengusir nyamuk. Selain itu, Anda juga dapat membeli mosquito trap yang banyak tersedia di pasaran. Salah satu produk yang sering digunakan adalah yang berbentuk raket badminton. 

Gunakan Obat Nyamuk

Di pasaran beredar berbagai macam obat nyamuk, gunakan secara bijak karena obat nyamuk sendiri tidaklah baik untuk kesehatan Anda. Semprotkan obat nyamuk pada jam-jam aktif nyamuk Aedes Aegypti pada pagi dan sore hari. Tinggalkan ruangan dan tutup pintu selama kurang lebih 30 menit agar kerja obat ini efektif dan tidak berbalik meracuni Anda. Sesudah 30 menit, apabila bau obat nyamuk masih cukup menyengat, tinggalkan lah ruangan (dan tutup pintu) selama beberapa menit lagi sampai baunya hilang atau tidak terlalu menyengat. Bau yang menyengat adalah tanda bahwa kadar racun dalam udara masih sangat tinggi dan berbahaya untuk Anda.

Lapor pada RT/RW
Apabila Anda/anggota keluarga terkena atau Anda mengetahui seseorang di lingkungan Anda terkena DBD; segera laporkan pada pengurus RT/RW agar segera dapat dilakukan fogging maupun kerja bakti untuk membersihkan lingkungan.

 
Upaya pencegahan ini tidak akan terlalu efektif apabila hanya dilakukan di 1-2 rumah saja. Nyamuk tetap saja akan berkembang biak di rumah-rumah lain yang tidak melakukan upaya pencegahan.

Dengan demikian, upaya pencegahan ini harus dilakukan secara massal oleh seluruh warga lingkungan dalam bentuk kerja bakti.

Postingan Terbaru


Komentar

  1. Di indonesia bahaya virus zika ini baru rame, padahal di afrika sudah ga aneh dengan hal ini. untuk pencegahan bisa baca disini - http://bit.ly/1KC2zTb

    BalasHapus

Posting Komentar

Rekomendasi